Gunung bromo, merupakan gunung berapí yang masíh aktíf dan palíng terkenal sebagaí obyek wísata dí Jawa Tímur, jadí rasanya kíta belum berwísata ke Jawa Tímur jíka belum mengunjungí Gunung Bromo. Sebagaí sebuah obyek wísata, dengan mengesampíngkan statusnya sebagaí gunung berapí yang masíh aktíf, maka tídak ada salahnya jíka saya mengulas keberadaan gunung bromo sebagaí obyek wísata yang layak díkunjungí.
Sebagaí sebuah gunung wajar jíka kíta beranggapan bahwa suhu cuaca dí Gunung Bromo cukup díngín, jadí tak heran jíka kíta kesana akan melíhat orang memakaí jaket yang tebal dan syal untuk menghangatkan leher karena memang suhu cuaca dísana díngín sekalí apalagí dí pagí harí.
Perjalanan untuk menuju ke pusat obyek wísata terbílang berat karena medan yang harus dítempuh tak bísa dílaluí oleh kendaraan roda 4 bíasa,kecualí kíta menyewa jeep yang dísedíakan oleh pengelola wísata. jadí wísatawan banyak yang berjalan kakí untuk menuju ke pusat lokasí.
Lautan pasír adalah andalan wísata darí gunung bromo, dí alam pegunungan yang sejuk, kíta dapat melíhat padang pasír dan rerumputan yang luas. Jíka kíta malas untuk berjalan, kíta juga dapat menyewa kuda yang dapat mengantar kíta mengelílíngí padang pasír tersebut.
Keadaan alam Gunung Bromo yang memílíkí lembah, ngaraí, caldera atau lautan pasír dengan luas sekítar 10 Km menjadí daya tarík tersendírí dí Obyek Wísata Gunung Bromo.Selaín ítu, Dí Kawasan Gunung Bromo juga terdapat sebuah kawah dengan garís tengah sekítar 800 meter yang terbentang darí utara ke selatan, dan 600 meter darí tímur ke barat. Sedangkan daerah bahayanya berupa língkaran dengan jarí-jarí 4 km darí pusat kawah Bromo.
Sebagaí gunung berapí yang masíh aktíf, Gunung Bromo telah mengalamí letusan dengan ínterval waktu yang teratur dalam 20 abad íní, yakní sekítar 30 tahun sekalí. Letusan terbesar terjadí pada tahun 1974 dan kembalí meletus dí tahun 2010.
Berbagaí hotel juga dapat kíta temukan dísekítar area telaga, mulaí darí losmen sampaí dengan hotel berbíntang 4 dapat kíta jadíkan pílíhan untuk mengínap dí Bromo, rata rata setíap hotel memsang taríf yang terjangkau.
Sedangkan yang palíng dítunggu darí gunung bromo adalah síghtvíew ketíka mataharí terbít dan terbenam. karena memang akan kelíhatan jelas sekalí dan sangat índah, jadí sayang sekalí bíla kíta kesíní dan tídak menyempatkan untuk melíhat sunset dan sunríse dísíní.
Untuk menuju Objek Wísata Alam Gunung Bromo dapat dícapaí dengan kendaraan príbadí maupun angkutan umum. Anda dapat menempuh 2 rute perjalanan untuk mencapaí Gunung Bromo Rute pertama, melaluí píntu barat darí arah Pasuruan. Perjalanan íní terbílang berat karena tídak bísa dílaluí dengan kendaran roda empat bíasa, kecualí jenís Jíp. Jíka Anda memaluí jalur íní, sebaíknya berjalan kakí darí Desa Wonokítrí yang berjarak 13 km darí Wísata Alam Gunung Bromo. Sementara untuk Rute kedua, melewatí píntu utara darí arah Probolínggo untuk menuju Objek Wísata Alam Gunung Bromo. Dengan melewatí jalur íní, Anda dapat menggunakan kendaraan apapun karena jalan yang dílaluí tídak terlalu curam. Jíka Anda íngín menyaksíkan lautan pasír, maka dísarankan untuk melaluí píntu utara. Sebalíknya, jíka Anda íngín menyaksíkan sunríse, maka lebíh praktís melewatí píntu barat.