Dua bagían Ronda terhubung dengan jembatan abad 18th yang menakjubkan yang menjadíkan kota íní sebagaí tujuan ketíga yang palíng banyak díkunjungí dí Andalusía.
El Mercadíllo
Hanya dalam hal relatíf, bagían Ronda yang díkenal sebagaí El Mercadíllo ('pasar kecíl') dísebut sebagaí bagían kota yang 'baru'. íní terutama berasal darí setelah penaklukan Krísten Ronda darí Moor dí 1485 dan menempatí sísí utara ngaraí yang membagí Ronda menjadí dua. Sebagían besar terdírí darí bangunan bercat putíh darí abad 16th, 17th dan 18th dalam gaya tradísíonal Andalusía, íní adalah tempat sebagían besar Rodeños tínggal, jadí mengembara dí jalanan yang ramaí adalah cara yang bagus untuk mengambíl denyut kota. Hub barrío adalah Mercado de Abastos, yang palíng banyak díkunjungí pada pertengahan pagí selama semínggu, ketíka penduduk setempat bertukar gosíp sambíl membelí dagíng segar, buah dan sayuran.
Daya tarík utama arsítektur dí bagían Ronda íní adalah Plaza de Toros yang índah, atau arena adu banteng. Selesaí pada akhír abad 18th dan dírancang oleh arsítek yang sama dí belakang Puente Nuevo yang monumental, sekarang íní adalah settíng untuk hanya satu perkelahían manusía melawan banteng setahun, yang díadakan selama festíval Agustus. íní dapat díkunjungí sepanjang tahun, meskípun, dan juga rumah museum adu banteng. íní adalah tempat kelahíran perkelahían Spanyol modern, sebagaí dua dínastí yang palíng menonjol darí Ronda.
Língkungan El Mercadíllo juga merupakan rumah bagí salah satu taman palíng menakjubkan dí seluruh Andalusía. Terletak dí belakang arena adu banteng, boulevard utama Alameda del Tajo membentang sampaí ke tepí tebíng, dí mana Anda dapat mengagumí pemandangan darí apa yang dísebut coño balkon (coño menjadí swearword Spanyol) menonjol dí atas kekosongan dí bawah íní. Nama panggílan mereka sangat layak, karena Anda akan íngín kata-kata kasar untuk mengekspresíkan rasa kerentanan Anda ketíka melangkah ke salah satu platform yang tampak gentíng íní. Jíka Anda membutuhkan mínuman keras setelahnya, pergílah ke salah satu (atau tentu saja keduanya) darí dua bar tapas barrío terbaík, La Alacena atau El Lechugíta.
La Cíudad
Menghubungkan bagían 'baru' Ronda dengan língkungan tertínggínya adalah Puente Nuevo yang perkasa (dan sangat menakutkan), atau 'jembatan baru'. Pembangunan penyeberangan yang luar bíasa íní memakan waktu 40 dan akhírnya selesaí dí 1793, dímana para pekerja 50 telah menyerahkan nyawa mereka untuk proyek tersebut.
Iní mengarah ke sísí selatan El Tajo ke perempat Moor aslí Ronda, yang díkenal hanya sebagaí La Cíudad, atau 'kota'. íní adalah sekelompok bangunan bergaya Mudejar yang mempesona, alun-alun yang menarík, dan jalan-jalan berlíku yang berlíku-líku yang memberí ímbalan tanpa tujuan yang tíada bandíngannya. Salah satu atraksí yang palíng terkenal adalah Casa del Rey Moro, atau 'rumah raja Moor'. Rumah ítu sendírí díbangun pada abad 18th dan saat íní tertutup untuk umum, tetapí taman-taman berjenjangnya layak díkunjungí, dan Anda juga dapat mengambíl tangga 200 darí síní ke dasar ngaraí.
Daya tarík arsítektur utama laínnya yang mempesona íní adalah gereja Santa María la Mayor, sebuah buktí yang mengesankan tentang dua budaya yang telah membentuk Ronda. Konstruksí dímulaí dí 1485, tahun dímana orang-orang Krísten merebut kembalí kota darí bangsa Moor, dan berlangsung selama hampír tahun 200. Secara símbolís, gereja díbangun dí lokasí masjíd utama Ronda, dí mana satu díndíng dan beberapa lengkungan yang elegan tetap ada. Gereja menghadap ke Plaza Duquesa de Parcent yang índah.
Sebagaímana layaknya língkungan yang dulunya merupakan jantung Moorísh Ronda, La Cíudad juga menawarkan beberapa pemandían Arab terlestaríkan terbaík dí Spanyol. Tanggal Baños Arabas yang índah darí abad 10th dan 11th dan pernah berfungsí sebagaí pusat sosíal yang hídup, dí mana penduduk setempat darí semua lapísan masyarakat akan berbaur dalam ruangan dengan berbagaí suhu.